Tangsel - Berdasarkan pantauan kami sepanjang hari di kawasan UPTD SMP Negeri 20 Tangsel yang sedang menjalani renovasi total, kami, sebagai jurnalis, melakukan pemantauan secara kekeluargaan dengan warga setempat. 



Hal ini dilakukan terkait dengan viralnya pemberitaan di media online mengenai aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah warga Permata Pamulang. 


Mereka menentang pembangunan yang ditandai dengan spanduk bertuliskan Stop Pembangunan di UPTD SMP Negeri 20 Tangsel, yang berlangsung pada Rabu kemarin.


Dalam kejadian yang sempat viral ini, kami ingin menegaskan bahwa kami tidak memihak kepada pihak sekolah maupun masyarakat. 


Kami berperan sebagai tim penengah, dan hingga saat ini, kami belum melakukan diskusi dengan pihak sekolah UPTD SMP Negeri 20 Tangsel. 


Kami percaya bahwa permasalahan ini perlu ditanyakan kepada masyarakat sekitar untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas.


Dari pemantauan kami, kami menyimpulkan beberapa hal penting:


Kurangnya Komunikasi Antara RW dan RT: Kami menemukan bahwa terdapat kurangnya silaturahmi antara RW dan RT terkait renovasi sekolah ini. Dalam dialog kami dengan warga di sekitar ternyata banyak yang berpikir positif dan mendukung renovasi gedung sekolah. 


Mereka menilai bahwa pembangunan ini bukan hanya untuk kepentingan saat ini, tetapi juga untuk anak cucu mereka.


Menariknya, spanduk yang dipasang di sekolah kemarin sudah tidak terlihat lagi di depan sekolah.


Peran Pihak Sekolah dalam Komunikasi: Kami yakin bahwa pihak sekolah telah melakukan komunikasi dengan warga melalui perwakilan RW. Tidak mungkin sekolah mengundang RT tanpa melibatkan RW, yang kemudian menyampaikan informasi kepada RT dan warga. Selain itu, kami beranggapan bahwa pihak sekolah seharusnya mengadakan pertemuan minimal dengan pihak kelurahan sekitar. 


Pihak kelurahan, sebagai pejabat di tingkat bawah, harus mengetahui dan memahami proses pembangunan ini. 


Jika mereka tidak mengetahui, tentu akan ada laporan dari pihak kelurahan kepada sekolah. Hingga saat ini, kami melihat bahwa pihak kelurahan sudah mengetahui terkait pembangunan sekolah tersebut.


Kami menyadari bahwa permasalahan serupa sering terjadi di seluruh Indonesia ketika ada proyek renovasi bangunan, jalan, dan lain-lain. Intinya, semua pihak harus berpikir dengan kepala dingin dan menghindari unsur-unsur yang dapat memicu konflik. Jika ada unsur-unsur tersebut, maka penyelesaian masalah akan semakin sulit dicapai.

Laporan  Aman

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama