Tangsel – Sini merapat, gaes! Malam ini, kita bakal kupas tuntas gimana kreasi mini ondel-ondel dari bahan bekas bisa jadi solusi mantap jiwa buat tiga masalah sekaligus: melestarikan budaya, jaga lingkungan, plus nambah pundi-pundi ekonomi! Semua ini nyambung banget sama konsep Ekonomi Kreatif (Ekraf) dan Sustainable Development Goals (SDGs), lho.
Jangan kaget kalau ide ini bakal bikin kamu melek potensi limbah!
Oke, fokusnya ke mini ondel-ondel yang terbuat dari limbah plastik, kain perca, sama botol bekas. Kenapa bahan ini? Karena tiga serangkai ini rajanya penyumbang polusi lingkungan! Gak main-main kan targetnya? Di sisi lain, budaya Betawi, khususnya ondel-ondel, butuh banget upaya nyata biar tetap relevan dan lestari di zaman now.
Nah, proses pembuatannya ini yang bikin salut. Inovasinya gila! Bagian kepala sampai badan mini ondel-ondel ini pakai botol plastik bekas. Bajunya?
Dari kain perca bekas. Bahkan hidungnya aja pakai styrofoam! Dan ditambahin dekorasi yang bikin makin ciamik. Teknik ini bukan cuma ngasal, tapi nerapin prinsip Circular Creative Economy.
Apa itu? Yaitu gimana kita bisa ngolah ulang bahan yang udah gak terpakai jadi produk yang punya nilai jual tinggi. Keren parah!
Dampak Lingkungan & Ekonomi : Sampah Berubah Jadi Rupiah!
Ini dia bagian yang bikin kita semua nganga! Inisiatif ini udah terbukti ngurangin volume sampah plastik secara signifikan.
Contoh nyata di Jatinegara, petugas kebersihan di sana rutin banget ngubah limbah jadi ondel-ondel mini dan ngejualnya seharga 50 ribu per buah! Bayangin, sampah yang biasanya cuma jadi masalah, sekarang bisa jadi sumber duit. Ini jelas ngurangin limbah, sekaligus ngehasilin pendapatan buat mereka. Double kill!
Ini juga bakal menciptakan ekosistem Ekraf yang sehat. Bakal makin banyak pengrajin, pengumpul bahan, distributor, sampai konsumen yang terlibat. Jadi, roda ekonomi kreatifnya muter, gaes!
Nyambung ke SDGs? Banget!
Karya kreasi mini ondel-ondel limbah ini langsung nyambung ke beberapa tujuan global SDGs (Sustainable Development Goals).
SDG ke-8: Decent Work and Economic Growth. Ini jelas banget karena ide ini menciptakan usaha lokal dan lapangan kerja baru yang berbasis budaya dan inovasi Ekraf. Kerja layak, ekonomi tumbuh!
SDG ke-12: Responsible Consumption and Production. Mengimplementasikan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk ngasilin produk bernilai tambah sekaligus ngurangin limbah. Produksi & konsumsi yang bertanggung jawab!
SDG ke-11: Sustainable Cities and Communities. Mini ondel-ondel ini nguatkan identitas budaya Betawi lewat karya kerajinan yang bisa diapresiasi lintas generasi. Kota & komunitas berkelanjutan!
Persepsi Negatif: Kadang produk daur ulang masih dipandang sebelah mata. Solusinya?
Perlu banget storytelling dan edukasi tentang nilai budaya dan keberlanjutan yang ada di baliknya. Biar orang paham, ini bukan cuma sampah, tapi ada value dan cerita di sana.
Butuh kolaborasi dengan pemerintah daerah dan sektor pariwisata biar produk mini ondel-ondel ini makin dikenal. Kalau bisa tampil di etalase kerajinan lokal atau gampang diakses wisatawan, otomatis makin naik daun!
Intinya, dengan ngubah limbah jadi mini ondel-ondel, kita menegaskan satu pesan penting:
budaya Betawi itu gak cuma harus dijaga, tapi juga bisa mendatangkan manfaat nyata yang luar biasa! Mulai dari lingkungan jadi bersih, masyarakat punya penghasilan, sampai nilai budaya yang terus hidup.
Ini bukan sekadar kerajinan tangan biasa, ini adalah aksi Ekraf berkelanjutan yang on point abis!
Buat kamu yang ingin bisnisnya makin viral atau event-nya booming di media online kami, yuk langsung aja gass ke nomor: 62895405768564 atau bisa langsung nge-WA ke https://wa.me/62895405768564.
إرسال تعليق