TANGERANG SELATAN, Gaes, drama PPDB jalur zonasi di Tangsel belum kelar, malah makin panas! Akses menuju SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan masih diblokir total sama warga dari tujuh RW sejak hari Rabu, 3 Juli 2025. Nggak tanggung-tanggung, aksi ini digeber sebagai bentuk protes keras terhadap sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi yang dinilai offside dan nggak berpihak sama anak-anak lokal. Wah, ada apa nih?


Jadi begini, intinya akses ke SMAN 3 Tangsel masih ditutup rapat-rapat oleh warga. Ini bukan cuma nutup jalan biasa, tapi ini statement dari warga yang ngerasa kecewa berat sama sistem PPDB zonasi. Mereka ngerasa, anak-anak yang udah tinggal deket sekolah malah nggak dapet jatah, padahal logikanya, zonasi kan harusnya prioritasin yang rumahnya deket, kan? Aksi ini juga sudah didahului dengan unjuk rasa ratusan wali murid pada Rabu pagi (2/7/2025).



Pemeran utama di drama ini adalah warga dari tujuh Rukun Warga (RW) di sekitar SMA 3 Tangsel, dipimpin salah satunya oleh Ketua RW 15, Bapak Mujianto. Dari pihak pemerintah, ada Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Perundang-Undangan Satpol PP, Bapak Muksin Alfachry, yang udah coba turun tangan buat mediasi. Dan tentu saja, yang jadi sorotan, para puluhan calon siswa yang nasibnya masih ngambang dan belum diterima di sekolah favorit dekat rumah mereka.


Penutupan akses ini sudah berlangsung sejak Rabu, 3 Juli 2025, dan sampai berita ini rilis, Kamis, 3 Juli 2025, (atau bisa diupdate jadi Jumat, 4 Juli 2025, jika rilisnya di hari Jumat) situasinya masih sama: portal tetap terkunci rapat. Artinya, ini udah masuk hari kedua atau ketiga aksi penutupan, dan ketegangannya masih kerasa banget.


Pusat "medan perang" protes ini ada di Jalan Benda Timur, khususnya di area sekitar RW 8 hingga RW 13, yang jadi lokasi penutupan jalan. Pastinya, aksi ini bikin warga sekitar yang mau lewat jadi terdampak juga. Tapi, semangat solidaritas warga buat anak-anaknya ini emang kuat banget!


Ini dia inti permasalahannya: PPDB jalur zonasi yang dinilai "gak adil". Warga ngerasa sistem ini nggak berpihak ke mereka yang notabene tinggal persis di samping sekolah. Bayangin, rumah udah cuma sepelemparan batu dari SMA 3, tapi anak malah nggak lolos zonasi. Frustasi dong!


"Selama belum ada titik temu, kami tetap satu suara. Portal belum akan dibuka sebelum anak-anak kami bisa sekolah di SMA 3,” tegas Bapak Mujianto, Ketua RW 15, dengan nada yang tajam dan tegas. Ini jelas sinyal: mereka nggak akan mundur sebelum ada solusi konkret buat nasib anak-anak mereka.


Pemerintah Kota Tangsel lewat Satpol PP udah coba "turun gunung". Bapak Muksin Alfachry dari Satpol PP bilang mereka sudah kasih teguran lisan secara persuasif ke para tokoh lingkungan. "Kami minta RT dan RW duduk bersama mencari jalan keluar, termasuk soal mekanisme membuka kembali portal itu,” jelas Muksin.


Tapi, ada sinyal ultimatum juga nih dari Satpol PP. Muksin ngingetin, kalau penutupan ini berlanjut lebih dari tiga hari, mereka siap ambil langkah tegas. Namun, untuk saat ini, pendekatan humanis tetap jadi prioritas. "Kalau masih ditutup setelah tiga hari, tentu akan ada tindakan tegas. 


Tapi ini warga kita sendiri, jadi tetap kami kedepankan langkah persuasif dulu,” ujarnya, menunjukkan dilema antara penegakan aturan dan menjaga harmoni dengan warga.


Di sisi warga, Bapak Mujianto juga kasih sinyal positif: "Kalau hari ini misalnya sudah ada solusi, kita buka sendiri. Tidak perlu Satpol PP,” tambahnya. Ini nunjukkin bahwa warga sebenernya nggak mau rusuh, mereka cuma butuh solusi dan keadilan. Mereka siap kooperatif asal tuntutan mereka didengar.


Situasi ini jadi pelajaran penting buat semua pihak. Sistem yang seharusnya mempermudah akses pendidikan, malah jadi pemicu konflik di lapangan. Bola panas sekarang ada di tangan pihak sekolah dan Pemkot Tangsel. Semoga segera ada titik terang dan solusi yang adil buat puluhan calon siswa dan orang tua yang udah berjuang ini. Pendidikan itu hak, dan akses yang adil harus jadi prioritas utama! Mari kita pantau terus perkembangannya. *Aman*


Buat Kalian Para Owner Bisnis atau Brand yang Pengen Brand-Awarenessnya Meledak di Kalangan Anak Muda Tangsel dan Sekitarnya?


Jangan cuma jadi penonton berita viral! Jadikan brand-mu bagian dari cerita kami.


*Bagi yang ingin memasang iklan di media kami, langsung aja kontak tim marketing kami di: 62895405768564 atau tinggal klik link

 ini: https://wa.me/62895405768564

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama