ROHUL - Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) kembali mencetak prestasi di sektor pembangunan permukiman. Pada Senin (4/8/2025), Pemkab Rohul secara resmi menerima Surat Keputusan (SK) Penetapan Lokasi Penanganan Kawasan Kumuh Tahun Anggaran 2025 dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) melalui Balai P3KP Sumatra III.
Dalam SK tersebut, kawasan Danau Dipo Boncah Balong ditetapkan sebagai salah satu dari sepuluh lokasi prioritas nasional, dengan alokasi anggaran sebesar Rp7,7 miliar. Dana tersebut akan difokuskan untuk pembangunan infrastruktur dasar di kawasan tersebut.
Bupati Rokan Hulu, Anton, ST, MM, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. Ia menyebut keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh jajaran Pemkab bersama pemangku kepentingan.
“Alhamdulillah, dana ini akan kita fokuskan untuk perbaikan jalan lingkungan, drainase, pembangunan TPS3R, serta fasilitas pedestrian yang nyaman dan ramah lingkungan,” ujar Anton dalam sambutannya.
Menurut Bupati, kawasan Danau Dipo selama ini menghadapi berbagai persoalan, seperti keterbatasan air bersih, minimnya ruang terbuka hijau, hingga belum optimalnya pengelolaan sampah. Diharapkan, dengan program ini, wajah kawasan tersebut akan berubah menjadi lingkungan yang layak huni dan sehat.
“Penanganan kawasan kumuh bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Kepala Balai P3KP Sumatra III, Yenni Sofian Mora, ST, M.Si, menambahkan bahwa dari ratusan usulan yang masuk, hanya sepuluh kawasan yang ditetapkan sebagai prioritas nasional. Danau Dipo menjadi salah satunya karena dinilai memiliki kesiapan teknis dan komitmen kuat dari pemerintah daerah.
“Target kami, kontrak fisik proyek ini sudah mulai berjalan pada pertengahan September, setelah masa sanggah selesai,” ujarnya.
Yenni juga menekankan pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat dan pemerintah daerah agar proyek berjalan lancar dan tepat sasaran.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perkim Rohul melalui Kabid Kawasan Permukiman, Fachruddin Siregar, ST, MT, menjelaskan bahwa proyek ini diharapkan menjadi percontohan dalam penataan kawasan kumuh yang berkelanjutan.
“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi membangun kualitas hidup warga. Dengan kolaborasi yang solid, kami yakin Danau Dipo bisa menjadi model kawasan permukiman terpadu di Riau,” tuturnya.
Dengan penetapan ini, Danau Dipo diharapkan akan bertransformasi menjadi kawasan yang lebih hijau, sehat, dan nyaman. Sebuah langkah besar menuju pembangunan permukiman berkelanjutan di Bumi Seribu Suluk.***
Editor : Irfan Syah
Posting Komentar