Tangsel, 28 Oktober 2025 – Pemilihan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2025-2030 yang digelar di Kodiklat TNI pada Sabtu, 27 Oktober 2025, berakhir dalam kekacauan total. Acara yang seharusnya menjadi momentum penting bagi dunia usaha nasional justru diwarnai berbagai masalah teknis, prosedural, dan konflik internal, hingga akhirnya diputuskan untuk diundur tanpa penetapan waktu yang jelas. 

Keputusan ini menimbulkan kegelisahan di kalangan pengusaha dan menambah tanda tanya atas transparansi organisasi tersebut.

Kekacauan dimulai sejak sesi pembukaan, di mana sistem pemungutan suara elektronik mengalami gangguan berulang. Peserta melaporkan adanya kesalahan dalam penghitungan suara awal, dengan tuduhan bahwa beberapa suara tercatat meski pemiliknya tidak hadir. *Proses ini tidak sesuai dengan standar yang kami harapkan. Ada indikasi manipulasi yang membuat kami kehilangan kepercayaan,*.ungkap salah satu kandidat utama, yang memilih anonim untuk menghindari eskalasi, kepada wartawan di lokasi. Ia menambahkan bahwa upaya klarifikasi dari panitia pemilihan gagal meredakan tensi, malah memicu protes keras dari pendukung kandidat lain.

Permasalahan tidak berhenti di situ. Distribusi surat suara terlambat, pengawasan kurang ketat, dan dugaan pelanggaran aturan kampanye pra-acara menjadi pemicu utama. Beberapa peserta mengklaim bahwa kandidat tertentu mendapat keuntungan tidak adil, yang berpotensi melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kadin. Hal ini memicu perdebatan sengit, bahkan ada laporan adanya dorongan fisik antar kelompok, meski tidak sampai berujung bentrok besar. Panitia akhirnya memutuskan menghentikan pemilihan untuk menghindari risiko lebih lanjut, dengan pengunduran acara sebagai solusi sementara.

Juru bicara Kadin pusat, dalam pernyataannya, mengakui adanya kendala teknis dan prosedural yang tidak terduga. *Kami akan melakukan evaluasi mendalam dan membentuk tim khusus untuk menyelidiki semua aspek. Pemilihan akan dijadwalkan ulang setelah memastikan semua pihak puas dengan mekanisme baru,* katanya, tanpa merinci kapan tepatnya acara akan digelar kembali. Sementara itu, hasil sementara yang sempat muncul tidak dianggap sah, dan kandidat yang unggul awal pun diminta menunggu verifikasi ulang.

Insiden ini bukanlah yang pertama bagi Kadin, yang sebelumnya telah menghadapi kontroversi serupa dalam pemilihan regional. Para pengamat ekonomi khawatir kekacauan ini akan menggerus kepercayaan dunia usaha terhadap kepemimpinan organisasi, yang berperan krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah dan asosiasi pengusaha lain diharapkan turun tangan untuk memfasilitasi dialog, guna memastikan pemilihan ulang berjalan lancar dan adil. 

Dengan pengunduran ini, Kadin memiliki kesempatan untuk memperbaiki citra dan memperkuat fondasi demokrasi internalnya di masa depan. (Aman)


Post a Comment

أحدث أقدم