Kabupaten Serang, Banten – Pemerintah makin serius memperketat pengawasan dan penanganan terkait paparan radioaktif Cesium-137 yang terdeteksi di kawasan industri Cikande. Langkah ini mencakup penanganan medis bagi warga terdampak sekaligus memperkuat pengawasan impor logam bekas di semua pelabuhan untuk mencegah risiko paparan makin meluas.

Data Kementerian Kesehatan mencatat, ada sembilan orang yang positif terpapar Cesium-137 berdasarkan hasil pemeriksaan whole-body counter (WBC). Seluruhnya saat ini dirawat di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta, dengan kondisi stabil dan tanpa gejala serius berkat pengobatan menggunakan prussian blue. “Perawatan berjalan baik dan kondisinya stabil,” ungkap Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Jumat (3/10/2025).

Lebih dari 1.500 pekerja dan warga di sekitar Kawasan Industri Cikande sudah diperiksa melalui serangkaian proses ketat—mulai dari deteksi dengan surveymeter, dekontaminasi, sampai pemeriksaan darah dan WBC untuk yang terindikasi. Mayoritas paparan masih bisa dikendalikan dengan pengobatan khusus dan pemantauan kesehatan jangka panjang.

Aji menjelaskan bahwa paparan dosis tinggi Cesium-137 bisa menyebabkan sindrom radiasi akut, penurunan jumlah sel darah putih, hingga kerusakan organ. Sementara paparan paparan dosis rendah yang berulang kali bisa meningkatkan risiko kanker dan gangguan metabolisme tubuh dalam jangka panjang.

Untuk mengantisipasi risiko tersebut, pemerintah membentuk Satuan Tugas Penanganan Cs-137 yang kini aktif memantau kesehatan masyarakat dalam radius 5 kilometer dari sumber paparan.

Kemenkes juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan rutin mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis di puskesmas terdekat. “Radiasi itu gak bisa diliat, didenger, apalagi dicium, makanya pemeriksaan kesehatan wajib banget,” pesan Aji.

Di sisi lain, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengonfirmasi bahwa seluruh Radiation Portal Monitor (RPM) di pelabuhan nasional telah diaktifkan untuk menghalau masuknya kontainer impor yang terpapar radioaktif. Perangkat ini sebelumnya ada yang tidak berfungsi, tapi sekarang sudah full aktif.

Langkah ini diambil menyusul temuan kontainer scrap besi asal Filipina yang terbukti mengandung Cesium-137 dan akhirnya dikembalikan. “Sekarang semua pelabuhan kita sudah siap siaga dan lebih ketat,” tandas Hanif (2/10/2025).

Kementerian Perdagangan juga melaporkan dari 14 kontainer scrap besi di Pelabuhan Tanjung Priok, sembilan di antaranya terkontaminasi zat radioaktif. Pemerintah telah menyegel PT Peter Metal Technology (PMT) di Kawasan Industri Modern Cikande yang disebut sebagai sumber pencemaran pada produk udang beku ekspor ke Amerika Serikat.

Menko Pangan Zulkifli Hasan menegaskan, situasi ini tidak menggangu rantai pasok pangan nasional maupun ekspor. Pemerintah sudah melakukan dekontaminasi di beberapa titik penting, menyiapkan tempat penyimpanan limbah sementara, dan mengintensifkan pemantauan kesehatan warga di daerah terdampak. *Aman*

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama