Cilegon - Melalui upaya gigih dan kebijakan terarah, Pemerintah Indonesia menyelesaikan tonggak utama hilirisasi minyak dan gas bumi dengan peresmian pabrik petrokimia terbesar di Asia Tenggara. Presiden Prabowo Subianto, bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, meluncurkan New Ethylene Project PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, Kamis (6/11).

Proyek ini, yang dimulai sejak 2016 dengan investasi USD3,9 miliar (Rp62,4 triliun), menghidupkan kembali kompleks Naphtha Cracker setelah 30 tahun vakum, dan akan menghasilkan 15 produk petrokimia bernilai USD2 miliar per tahun—termasuk pengganti impor USD1,4 miliar dan ekspor tambahan USD600 juta.

 Prabowo menyoroti dampaknya pada pembangunan dan kesejahteraan rakyat, sementara Bahlil menekankan penyerapan 40 ribu tenaga kerja serta pengurangan ketergantungan impor hingga 50 persen. Chairman Lotte Group Shin Dong-bin menyebutnya sebagai kemitraan strategis Korea Selatan-Indonesia, yang memperkokoh daya saing petrokimia nasional. Dengan fasilitas ini, Indonesia maju dari ekspor bahan mentah ke produk bernilai tinggi, sesuai prioritas Asta Cita. *Aman*


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama